#ResumeDaurahSyariyyah_24
#STAI_ALI_BIN_ABI_THALIB
#Catatan_Kedelapan
#SYAIKH_FATHI_ABDULLAH_AL-MUSHILY_HAFIZHAHULLAH
#Risalah_tentang_larangan_terhadap_bid‘ah_dan_perpe
cahan
PERTEMUAN 03
احلمد هلل، الصالة والسالم على رسول هللا، وعلى آله وصحبه ومن وااله.
Segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga tercurah
kepada Rasulullah, keluarga, sahabat, dan siapa saja yang
mengikuti beliau.
اللهم صل وسلم وابرك على نبينا حممد، وعلى آله وصحبه أمجعني.
Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan berkah kepada
Nabi kami Muhammad serta seluruh keluarga dan sahabat
beliau.
السالم عليكم ورمحة هللا وبركاته.
Semoga keselamatan, rahmat, dan berkah Allah tercurah
atas kalian semua.
اللهم انفعنا مبا علمتنا، وعلّمنا مبا ينفعنا، وزدان علما.
Ya Allah, berilah kami manfaat dari apa yang telah Engkau
ajarkan, ajarkan kepada kami hal-hal yang bermanfaat, dan
tambahkan kepada kami ilmu.
متقبال . اللهم اغفر لشيخنا،
، وعمال
طيبا
، ورزقا
انفعا
اللهم إان نسألك علما
ولشيخ شيخنا، وللحاضرين، وللمسلمني أمجعني.
Ya Allah, kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat,
rezeki yang baik, dan amal yang diterima. Ya Allah,
ampunilah guru kami, guru dari guru kami, para hadirin, dan
seluruh kaum Muslimin.
قال املصنف رمحه هللا تعاىل: املؤاخاة واحملالفة، املشروع منها واملمنوع.
Penulis, تعالى هللا رحمه, berkata: "Tentang persaudaraan (almu’ā khā h) dan persekutuan (al-muhā lafah), mana yang
disyariatkan (masyrū ‘) dan mana yang dilarang (mamnū ‘)."
أصل األخوة أن النيب صلى هللا عليه وسلم آخى بني املهاجرين واألنصار،
وحالف بينهم يف دار أنس بن مالك.
Asal mula persaudaraan (ukhuwah) adalah bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم
telah mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dan
Anshar, dan membuat perjanjian di rumah Anas bin Malik.
كما بني سعد بن الربيع وعبد الرمحن بن عوف، حىت قال سعد لعبد الرمحن:
ْكحها. فقال عبد الرمحن:
خذ شطر مايل، واخرت إحدى زوجيت حىت أطلقها وتن
ابرك هللا لك يف مالك وأهلك، دلوين على السوق.
Seperti ketika beliau mempersaudarakan antara Sa‘d bin
Rabi‘ dan ‘Abdurrahman bin ‘Auf, sampai Sa‘d berkata
kepada ‘Abdurrahman: Ambillah setengah hartaku, dan pilih
salah satu istriku, akan kuceraikan lalu engkau nikahi. Maka
‘Abdurrahman menjawab: Semoga Allah memberkahimu
dalam harta dan keluargamu, tunjukkan aku pasar saja.
وكما آخى بني سلمان الفارسي وأيب الدرداء، وهذا كله يف الصحيح.
Demikian juga beliau mempersaudarakan antara Salman alFarisi dan Abu al-Darda’, dan semua ini terdapat dalam
hadits yang sahih.
وأما ما يذكره بعض املصنفني يف السرية من أن النيب صلى هللا عليه وسلم آخى
بني علي وأيب بكر وحنو ذلك، فهذا ابطل ابتفاق أهل املعرفة حبديثه.
Adapun apa yang disebutkan sebagian penulis dalam kitabkitab sirah bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم mempersaudarakan antara Ali dan
Abu Bakar dan semisalnya, maka ini batil menurut
kesepakatan para ahli hadits .
فإنه مل يؤا ِخ بني مهاجر ومهاجر، وال أنصاري وأنصاري، وإمنا آخى بني
املهاجرين واألنصار.
Sebab, beliau tidak mempersaudarakan antara sesama
Muhajirin atau antara sesama Anshar, tetapi antara
Muhajirin dan Anshar.
وكانت املؤاخاة واملخالفات يتوارثون هبا دون أقارهبم، حىت أنزل هللا تعاىل: )وأولو
األرحام بعضهم أوىل ببعض يف كتاب هللا(.
Pada awalnya, persaudaraan dan persekutuan itu
menyebabkan pewarisan, menggantikan hak waris kerabat,
hingga Allah menurunkan ayat: “Dan orang-orang yang
memiliki hubungan darah itu lebih berhak satu sama lain
dalam Kitab Allah.”
فصار املرياث ابلرحم دون هذه املؤاخاة واملخالفة.
Dengan demikian, warisan kembali kepada hubungan darah,
bukan karena akad persaudaraan atau perjanjian.
ورث هبا عند عدم الورثة من
ُ
وتنازع العلماء يف مثل هذه املخالفة واملؤاخاة، هل ي
األقارب واملوايل؟
Para ulama berselisih pendapat mengenai persekutuan dan
persaudaraan semacam itu: apakah bisa menjadi dasar
warisan jika tidak ada ahli waris dari kerabat atau mawali?
ورث هبا، وهو مذهب أيب حنيفة وأمحد يف إحدى
ُ
على قولني: أحدمها أنه ي
الروايتني.
Ada dua pendapat. Pertama, bahwa warisan bisa terjadi
karena itu. Ini adalah pendapat Abu Hanifah dan satu dari
dua riwayat dari Imam Ahmad.
لقوله تعاىل: )والذين عاقدت أميانكم فآتوهم نصيبهم(.
Berdasarkan firman Allah: “Orang-orang yang telah kalian
buat perjanjian dengan mereka, maka berikanlah bagian
mereka.”
ورث هبا حبال، وهو مذهب مالك والشافعي، وأمحد يف الرواية
ُ
والثاين: ال ي
املشهورة عنه، ويقول هؤالء إن هذه اآلية منسوخة.
Pendapat kedua: tidak diwariskan sama sekali dengan dasar
persekutuan itu. Ini adalah pendapat Imam Malik, Imam
Syafi‘i, dan riwayat yang masyhur dari Imam Ahmad. Mereka
mengatakan bahwa ayat tersebut telah mansukh (dihapus
hukumnya).
ُشرع يف اإلسالم أن يتآخى اثنان ويتحالفاكما فعل
وكذلك تنازع الناس: هل ي
املهاجرون واألنصار؟
Demikian pula, para ulama berselisih: apakah disyariatkan
dalam Islam dua orang bersaudara atau membuat perjanjian
sebagaimana yang dilakukan antara kaum Muhajirin dan
Anshar?
فقيل: إن ذلك منسوخ، ملا رواه مسلم يف صحيحه عن جابر أن النيب صلى هللا
عليه وسلم قال: "ال حلف يف اإلسالم"، وما كان من حلف يف اجلاهلية مل يزده
اإلسالم إال شدة.
Sebagian mengatakan bahwa itu telah dihapus, berdasarkan
riwayat Muslim dalam Shahihnya dari Jabir bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم
bersabda: “Tidak ada perjanjian (ḥilf) dalam Islam,” dan
perjanjian jahiliyah tidak ditambahkan oleh Islam kecuali
menjadi lebih kuat dan tegas.
وألن هللا قد جعل املؤمنني إخوة بنص القرآن، وقال النيب صلى هللا عليه وسلم:
"املسلم أخو املسلم، ال يسلمه وال يظلمه."
Karena Allah telah menjadikan orang-orang beriman itu
bersaudara sebagaimana dalam Al-Qur’an, dan Nabi صلى الله عليه وسلم
bersabda: “Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim
lainnya, tidak menzaliminya dan tidak membiarkannya.”
والذي نفسي بيده، ال يؤمن أحدكم حىت حيب ألخيه ما حيب لنفسه.
Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, salah seorang
dari kalian tidak beriman sampai ia mencintai untuk
saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri.
ِ مؤم ٍن أن
ّ
ِ مؤمن، ووجب علىكل
ّ
ا لكل
ا بواجب اإلميانكان أخ
فمنكان قائم
وة
ن هللا ورسوله قد أنشآ األخَّ
َّ
ص، فإ
ٌّ
د خا
ٌ
يقوم حبقوقه، وإن مل يكن بينهما عق
يب
ُّ
ٌ﴾، وقال الن
ة
َ
ْو
ِخ
وَن إ
ُ
ن
ِ
م
ْ
ؤ
ُ
منَا الْم
ت بينهما، بقوله: ﴿إ صلى الله عليه وسلم َِّ
ُ
قد رأي
ّين ِ
ت أ
ُّ
د
ِ
د
َ
: »و
إخواين.«
Maka barang siapa yang menjalankan kewajiban iman, ia
adalah saudara bagi setiap mukmin, dan wajib bagi setiap
mukmin untuk menunaikan hak-haknya, sekalipun tidak ada
ikatan khusus antara keduanya. Sebab Allah dan Rasul-Nya
telah menetapkan adanya ukhuwah (persaudaraan) di
antara mereka, dengan firman-Nya: "Sesungguhnya orangorang mukmin itu bersaudara," dan sabda Nabi صلى الله عليه وسلم:” Aku
sangat ingin telah melihat saudara-saudaraku.”
د
َ
حم
ُ
ل مبوجب ذلك، في
َ
عام
ُ
ا عن حقوق اإلميان وجب أن ي
ومن مل يكن خارج
َب عليها حبسب اإلمكان
ُيان
ُ
ئاته، و
ِ
ّ
َى عن سي
نه
ُ
واَىل عليها، وي
ُ
على حسناته وي .
Dan siapa saja yang tidak keluar dari hak-hak keimanan,
maka wajib diperlakukan berdasarkan hal itu: dipuji atas
kebaikannya, diberi loyalitas karena kebaikannya itu,
dicegah dari keburukannya, dan dijauhi atas keburukannya
sesuai kemampuan.
يب
ُّ
ت: اي رسوَل ِهللا وقد قال الن صلى الله عليه وسلم ، أنصره
ُ
ا«، قل
ا أو مظلوم
: »انصر أخاك ظامل
َّايه
ا؟ قال: »متنعه من الظلم، فذلك نصرك إ
ا، فكيف أنصره ظامل
مظلوم .«
Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: “Tolonglah saudaramu, baik dia zalim
maupun dizalimi.” Aku (sahabat) berkata: “Wahai
Rasulullah, aku menolongnya saat ia dizalimi, tapi
bagaimana aku menolongnya saat ia zalim?” Beliau
menjawab: “Engkau mencegahnya dari melakukan
kezaliman, itulah bentuk pertolonganmu padanya.”
ا ألمر هللا
ه اتبع
ُ
ه ومعادات
ُ
ضه ومواَالت
ُ
ه وبغ
ُّ
ِ مسلٍم أن يكون حب
ّ
علىكل
ُ
والواجب
واِيل من واىل
ُ
َكره ماكرهه هللا ورسوله، وي
ه هللا ورسوله، وي
َّ
ب ما أحب
ُّ
ح
ُ
ورسوله، في
عادي من عادى هللا ورسوله
ُ
هللا ورسوله، وي .
Wajib bagi setiap Muslim agar cinta, benci, loyalitas, dan
permusuhannya mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya:
mencintai apa yang dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya,
membenci apa yang dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya, loyal
kepada siapa yang loyal kepada Allah dan Rasul-Nya, dan
memusuhi siapa yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya.
َ
ل
ِ
وم
ُ
ٍت، ع
ئا
ِ
ّ
ادى عليه من سي
َ
ع
ُ
ٍت، وما ي
واَىل عليه من حسنا
ُ
ومنكان فيه ما ي
واالة
ُ
قون للثواب والعقاب، وامل
ُّ
ُستح
ْذ هم م
ة، إ
َّ
ل
ِ
ِق أهِل امل
ْ
َس
مبوجب ذلك،كف
جور
ُ
ِ والف
ّ
ِ والبغ ِض حبسب ما فيهم من الب
ّ
عاداة، واحلب
ُ
وامل .
Barang siapa dalam dirinya terdapat sesuatu yang layak
diberi loyalitas karena kebaikannya, dan juga sesuatu yang
layak dimusuhi karena keburukannya, maka ia diperlakukan
berdasarkan hal tersebut. Seperti orang fasik dari kalangan
umat Islam; mereka tetap berhak mendapat pahala dan
hukuman, loyalitas dan permusuhan, cinta dan benci, sesuai
dengan kadar kebaikan dan keburukan dalam diri mereka.
ُ
ه
َ
ر
َ
ا ي
ْ
َري
رةٍ خ
اَل ذََّ
َ
ْق
ث
ِ
م
ْ
ل
َ
م
ْ
ع
َ
ن ي
َ
َم
ن ﴿ف ﴾،
َّ
فإ
ُ
ه
َ
ر
َ
ا ي
ًّ
َشر
رةٍ
اَل ذََّ
َ
ْق
ث
ِ
م
ْ
ل
َ
م
ْ
ع
َ
ن ي
َ
م
َ
و
وهذا مذهب أهل السنَّة واجلماعة، خبالف اخلوارج واملعتزلة، وخبالف املرجئة
ة
َّ
ُّسن
ال
ُ
ن أولئك مييلون إىل جان ٍب، وهؤالء إىل جان ٍب، وأهل
َّ
َّة، فإ
واجلهمي
ط.
واجلماعة وس ٌ
Karena firman Allah: “Barang siapa mengerjakan kebaikan
seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasannya). Dan
barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya
dia akan melihat (balasannya).” Inilah madzhab Ahlus
Sunnah wal Jama’ah, berbeda dengan kaum Khawarij dan
Mu’tazilah, dan juga berbeda dengan Murji’ah dan
Jahmiyah. Mereka yang pertama condong ke satu sisi, dan
yang kedua condong ke sisi yang lain. Adapun Ahlus Sunnah
wal Jama’ah berada di tengah-tengah.
ا
اكثري
م تسليم
َّ
، وعلى آله وصحبه، وسل
ٍ
احلمد هلل، وصلى هللا على حممد .
Segala puji bagi Allah, dan semoga salawat serta salam
tercurah kepada Nabi Muhammad, keluarga, dan para
sahabat beliau, dengan salawat yang banyak.
هذا هو املوضوع األخري يف هذه الرسالة، وهو موضوع املؤاخاة واملخالفة
ّني ِ
،ٍكما سنب
ّ
ًّا أو غري شرعي
ا شرعي
ٌكان حتالف
والتحالف بني املؤمنني، سواء .
Inilah tema terakhir dalam risalah ini, yaitu tentang
persaudaraan, perbedaan, dan persekutuan di antara orangorang beriman, baik persekutuan itu bersifat syar’i maupun
tidak syar’i, sebagaimana akan dijelaskan.
يب
ُّ
ُ
وأصل ذلك فيما فعله الن صلى الله عليه وسلم، ى بني املهاجرين واألنصار، واملؤاخاة
َ
ه آخ
َّ
فإن
َّكة إىل املدينة، فرتكوا
بينهماكانت حلاجة، وهي بسبب هجرة املهاجرين من م
قوا اإلكرام واإلعانة
ُّ
وا بدينهم، فاستح
ُّ
دايرهم وأمواهلم وأزواجهم، وفر .
Dasar dari hal itu adalah apa yang dilakukan oleh Nabi صلى الله عليه وسلم,
yaitu ketika beliau mempersaudarakan antara kaum
Muhajirin dan Anshar. Persaudaraan itu terjadi karena suatu
kebutuhan, yakni karena kaum Muhajirin hijrah dari Makkah
ke Madinah, meninggalkan rumah, harta, dan istri mereka
demi menyelamatkan agama mereka. Maka mereka pun
layak untuk dimuliakan dan dibantu.
وهلذا قام األنصار بواجبهم يف هذه املؤاخاة، ومنذ هذا احلدث، والسابقون
األولون من املهاجرين واألنصار، والذين اتبعوهم إبحسان، هؤالء صار السبق هلم
ما يف النصرة
َّ
ما يف اهلجرة، وإ
يف أمرين: إ . َّ
Oleh karena itu, kaum Anshar melaksanakan kewajiban
mereka dalam persaudaraan tersebut. Sejak peristiwa itu,
maka orang-orang terdahulu yang pertama-tama dari
kalangan Muhajirin dan Anshar, serta orang-orang yang
mengikuti mereka dengan baik, merekalah yang mendapat
keutamaan dalam dua hal: dalam hal hijrah atau dalam hal
menolong (agama Allah dan Rasul-Nya).
صرةٍ
ُ
ما أن يكوَن ماذا؟ بن
َّ
، وإ
ن هبجرةٍ
ُ
ما يكو
َّ
ِل إ
والكما
َ
ضِل اليوم
ُ
َّفا .
هلذا الت
Karena itu, keutamaan hari ini dan kesempurnaan (dalam
agama) hanya bisa dicapai dengan hijrah, atau dengan
apa? Dengan menolong (agama Allah).
ا من
ًّ
َت حظ
َت قد أَخذ
، فأن
َ
األهواء
ُ
َع
َد
وت
َ
ِدع
الب
ُ
َع
َد
ِت وت
نكرا
ُ
امل
ُ
َع
َد
فعندما ت
اهلجرةِ.
Ketika engkau meninggalkan kemungkaran, bid‘ah, dan
hawa nafsu, maka engkau telah memperoleh bagian dari
hijrah.
َت
َت أَخذ
ِهللا تعاىل، فأن
َ
واِيل أولياء
ُ
َ وت
ة
َّ
السن
ُ
نصر
َ
وت
ِ
ة
َّ
َدعو إىل السن
وعندما ت
صرةِ.
ُّ
ابلن
Dan ketika engkau menyeru kepada sunnah, menolong
sunnah, dan memberi loyalitas kepada wali-wali Allah,
maka engkau telah mengambil bagian dari penolong
(nashr).
بينهما
َ
ل أن ََتمع .
ُ
والكما
Kesempurnaan adalah jika engkau mampu
menggabungkan keduanya.
يب
َّ
ن الن
أ َّ
ْت الشاهد صلى الله عليه وسلم ُ
زال
ُ
، وهذه احلاجة
ٍ
اجة
واألنصاِر حلِ
َ
َى بني املهاجرين
آخ .
Intinya adalah bahwa Nabi صلى الله عليه وسلم mempersaudarakan antara
kaum Muhajirin dan Anshar karena suatu kebutuhan,
dan kebutuhan itu telah hilang.
ه يف زوجته،
َ
ُ صاحب
ر
ِ
ؤث
ُ
ضهم ي
ُ
، وبع
اإلسالمِ
ُ
توارثون،كما قال شيخ
َ
بلكانوا ي
ها ألخيه
ُ
َع
د
َ
ها وي
ُ
ق
ِ
طلّ
ُ
ي .
Bahkan dahulu mereka sampai saling mewarisi,
sebagaimana dikatakan oleh Syaikhul Islam. Bahkan
sebagian mereka mendahulukan saudaranya dalam
urusan istrinya, menceraikannya lalu membiarkannya
agar dinikahi saudaranya.
ِ يف اإلسالمِ كاإلسالمِ يف
ة
َّ
السن
َ
ن أهل
ل يف ِهللا، وذَكران فيما مضى أبَّ
ٌ
وهذاكما
ِل
لَ
ِ
امل .
Dan ini adalah kesempurnaan karena Allah. Kita telah
sebutkan sebelumnya bahwa Ahlus Sunnah dalam Islam
itu seperti Islam di tengah agama-agama lain.
َني
ِ
ّ
َني من احلواري
رسل
ُ
وامل
ِ
ِب األنبياء
همكأصحا
ِ
هم ومكانت
ِ
ِ بفضل
ّ
ب النيب
ُ
وأصحا
وغ ِريهم.
Dan para sahabat Nabi, karena keutamaan dan
kedudukan mereka, setara dengan para sahabat nabinabi dan rasul-rasul terdahulu seperti al-Hawariyyun dan
lainnya.
َني هم
رسل
ُ
وامل
ِ
لألنبياء
األعوانِ
ُ
ِب، وأفضل
األصحا
ُ
األتباِع، وأفضل
ُ
هلذا أفضل
هم
هم، واتباعِ
هم، وعلمِ
ِ
ِل دين
عنهم، لكما
ُ
رضي هللا
ُ
الصحابة .
Karena itu, sebaik-baik para pengikut, sebaik-baik
sahabat, dan sebaik-baik penolong para nabi dan rasul
adalah para sahabat عنهم هللا رضي, karena kesempurnaan
agama, ilmu, dan keteladanan mereka.
هم
م واجتماعِ
وِتِ
خَّ
ِل أُ
نا، لكما
ِ
وهنا يف موضع .
Dan dalam konteks kita ini: karena kesempurnaan
ukhuwah dan kebersamaan mereka.
َل
ه وص
َّ
أن
ِ
ِل والفضِل يف جيِل الصحابة
ِب الكما
هذا املعىن؟ يعين من أسبا
ٌ
واضح
من
ٌ
إليها أمة
َ
ُكن أن تصل
ٌ ال مي
التآخي، هذه مرحلة
ِ
إىل مرحلة
ُ
هبم االجتماع
األمم.
Jelas maknanya? Artinya, salah satu penyebab
kesempurnaan dan keutamaan generasi sahabat adalah
bahwa kebersamaan mereka mencapai tahap
persaudaraan sejati, dan tahap ini tidak bisa dicapai oleh
umat mana pun selain mereka.
واإليثاِر، وهلذا قال:
ِ
َّة
بني االثن ِني إىل هذا القدِر من احملب
ُ
العالقة
َ
َصل
أن ت
َ تقتضي اإليثار
ؤاخاة
ُ
َ أو امل
و . ة
خَّ
ن األُ
﴿ويؤثرون على أنفسهم﴾، أل َّ
Hubungan antara dua orang dari mereka bisa sampai
pada derajat cinta dan pengorbanan sedemikian rupa.
Karena itulah Allah berfirman: “Dan mereka
mengutamakan (orang lain) atas diri mereka,” sebab
ukhuwah atau persaudaraan sejati menuntut adanya
pengorbanan (itsar).
النفس،
َ
لَه معاملة
ِ
عام
ُ
ه، ال أن ي
ِ
ه، ووارث
ِ
ه، وبيت
ه، ونفسِ
ِ
ه، وأهل
ِ
أخاه مبال
ُ
ر
ِ
ؤث
ُ
فكان ي
للغ ِري
ِ
ّ
ط احلق
ُ
هو إسقا
َ
ن اإليثار
منا أكثر، أل َّ
ال، ال، وإ . َّ
Sehingga ia mengutamakan saudaranya atas hartanya,
keluarganya, dirinya sendiri, rumahnya, bahkan dalam
warisannya. Bukan sekadar memperlakukannya seperti
dirinya sendiri—tidak, bahkan lebih dari itu. Karena itsar
berarti menyerahkan hak kepada orang lain.
ِت الكماَل،
عندهم الكماَل، بلغ
ُ
َّة
اإلمياني
ُ
وة
خَّ
إيثاٍر، وبلغت األُ
ُ
مة
َّ
أُ
ُ
فالصحابة
ا
تبوع
َ
ال م
ْت أص
وهلذا صار .
Para sahabat adalah umat yang penuh pengorbanan, dan
ukhuwah keimanan di antara mereka mencapai puncak
kesempurnaan. Karena itulah ia menjadi fondasi yang
diikuti.
د من
َّ
ُ
هم ال ب
ِ
ِف، حىت تكوَن على طريقت
َّسلَ
ب إىل منهِج ال
ُ
: االنتسا
ٌ
هنا فائدة
أموٍر.
Di sini ada faedah: menyandarkan diri kepada manhaj
salaf, agar benar-benar berada di atas jalan mereka,
maka ada beberapa perkara yang harus dipenuhi.
رضي هللا عنهم يف
ِ
ِف عن الصحابة
َّسلَ
ال
ُ
َقة
ِف هو مواف
َّسلَ
ب إىل منهِج ال
ُ
االنتسا
هم، ويف
ِ
هم، ويف جهاد
ِ
م، ويف اجتهاد
ِ
هم، ويف أعماهل
هم، ويف اتباعِ
ِ
اعتقاد
ضا يف االجتماِع
، وأي
ِ
هم يف االنتقاد
ِ
هم، ويف طريقت
ِ
ِضهم، ويف علوم
غ
ُ
هم، وب
ِ
عطاء
هم
ِ
بطريقت .
Menyandarkan diri kepada manhaj salaf artinya
menyepakati salaf, yaitu para sahabat عنهم هللا رضي, dalam
keyakinan mereka, dalam keteladanan mereka, dalam
amalan mereka, dalam ijtihad mereka, dalam jihad
mereka, dalam pemberian mereka, dalam kebencian
mereka, dalam ilmu mereka, dan dalam metode mereka
dalam kritik serta dalam cara mereka berkumpul dan
bersatu.
ِف، وعلى
َّسلَ
ا ملنهِج ال
هلذا قال: ﴿والذين اتبعوهم إبحسان﴾. فحىت تكوَن موافق
َف يف هذه األمور
َّسلَ
ال
َ
ق
ِ
واف
ُ
د أن ت
َّ
ُ
، ال ب
ِ
دة .
اجلاَّ
Karena itu Allah berfirman: “Dan orang-orang yang
mengikuti mereka dengan baik.” Maka agar engkau
menjadi pengikut manhaj salaf dan berada di jalan yang
lurus, engkau harus mengikuti salaf dalam hal-hal ini.
،
ِ
االنتقاد
ُ
، طريقة
ِ
، العطاء
ِ
، اجلهاد
ِ
ِل، االتباِع، االجتهاد
، األعما
ِ
االعتقاد
ُ
طريقة
ِف فيها
َّسلَ
ال
َ
منهج
َ
ق
ِ
واف
ُ
هم يف العلِم، هذه ال بد أن ت
ُ
طريقت .
Dalam cara berkeyakinan, beramal, mengikuti, berijtihad,
berjihad, memberi, dalam metode kritik, dan dalam cara
menuntut ilmu—semua ini harus sesuai dengan manhaj
salaf.
َهم يف
طريقت
َ
ِف حىت نتبع
َّسلَ
ال
ِ
ن على طريقة
ُ
نا ال نكو
َّ
هي أن
ِ
ومن هذه األشياء
االجتماِع.
Dan salah satu hal itu adalah bahwa kita tidak berada di
atas jalan salaf kecuali jika kita mengikuti cara mereka
dalam kebersamaan.
ِف إال إذا اتبعناهم يف
َّسلَ
ال
ِ
لطريقة
َ
االتباع
ُ
ق
ِ
ّ
حنق
ُ
َضع بني قوسني: ال
و
ُ
أرجو أن ي
َف اجتمعوا؟
كي
Tolong letakkan ini dalam tanda kurung: Kita tidak
merealisasikan ittiba‘ (mengikuti) jalan salaf kecuali jika
kita mengikuti cara mereka dalam bersatu.
َ
، والتناصِر، والتناص ِح، اجتمعوا اجتماع
، واإليثاِر، والتعاونِ
ِ
وة
اجتمعوا ابألخَّ
ِ
اء
َّ
ضر
وال َّ
ِ
اء
َّ
َّسر
، وتناصروا يف ال
قلو . ٍب وأبدانٍ
Mereka bersatu dengan ukhuwah, pengorbanan, saling
membantu, saling menolong, dan saling menasihati.
Mereka bersatu dengan hati dan badan, dan saling
menolong di waktu lapang maupun sempit.
ه هبذا املعىن واملنظار
ِ
ه مع إخوان
ُ
ًّا إال إذاكان اجتماع
ن سلفي
ُ
َّا ال يكو
ن
ِ
م
ُ
الواحد .
Seseorang di antara kita tidak bisa disebut salafi kecuali
jika kebersamaannya dengan saudara-saudaranya seperti
makna dan pandangan ini.
هم ماذا؟ ابالجتماِع
ِ
إىل فهِم طريقت
ُ
ه حيتاج
َّ
أن
ٌ
واضح .
Jelas bahwa ia butuh memahami bagaimana cara salaf
bersatu.
واالئتال َف يف
َ
عادي االجتماع
ُ
ِف، وهو ي
َّسلَ
ال
ِ
فيقول: أان على طريقة
ٌ
أيتينا رجل
َّن له هذه الطريقة؟
مجيِع معانيه، فأ َّ
Ada seseorang datang dan berkata: “Saya mengikuti jalan
salaf,” tetapi dia memusuhi kebersamaan dan persatuan
dalam seluruh maknanya. Maka dari mana mungkin dia
bisa mengikuti jalan salaf?
إىل
ُ
َل هبم األمر
وص
ِ
اء
َّ
ضر
ال َّ
ِ
َقتدي هبم يف حلظة
نا الذين ن
ُ
انظر، أليس سادت
املؤاخاة؟
Lihatlah, bukankah para panutan kita yang kita teladani
dalam masa kesulitan telah sampai pada derajat
ukhuwah sejati?
ا؟
، أليس هذا اثبت
ِ
ّ
إىل التناصِر التام
ُ
َل هبم األمر
إىل اإليثار، وص
ُ
َل هبم األمر
وص
Mereka sampai pada tingkat pengorbanan, sampai pada
tingkat tolong-menolong yang sempurna. Bukankah ini
sesuatu yang pasti?
ُك، ومنهم من
َرت
وي
ُ
ر
ُ
هج
َ
ي ِن، منهم من ي
ّدِ
أليسوا انقسموا إىل قسمني؟ يف القيامِ ابل
؟
ُ
نصر
َ
وي
ُ
فعل
َ
ي
Bukankah mereka terbagi menjadi dua kelompok dalam
menegakkan agama: ada yang berhijrah dan
meninggalkan, dan ada yang berbuat dan menolong?
ال فائدة.
Tidak ada gunanya (mengklaim mengikuti mereka) jika
tidak mengikuti hakikatnya.
صرة
ُّ
ط على ثَغِر الن
ُ
ِ
راب
ُ
جرة، وهذا ي
ِ
على ثَغِر اهل
ُ
هذا يقوم .
Yang satu bertugas di pos penjagaan hijrah, dan yang lain
berjaga di pos penjagaan pertolongan.
اإلسالمِ يف حتقيق املؤاخاة. وعليه،
ُ
الذي ذكره شيخ
ُّ
ا، هذا هو املعىن الشرعي
إذ
االجتماع واالنتصار، فهو قد
ِ
:ك ُّل من خرج عن طريقتهم يف طريقة
ٌ
قاعدة
ٍ
أو ضاللة
ٍ
خالفهم إىل ب . ِدعة
Inilah makna syar‘i yang disebutkan oleh Syaikhul Islam
dalam menjelaskan konsep persaudaraan (ukhuwah).
Dan atas dasar itu, terdapat satu kaidah: setiap orang
yang keluar dari metode mereka (salaf) dalam cara
berkumpul dan saling menolong, maka sungguh ia telah
menyimpang kepada bid‘ah atau kesesatan.
ِ اب ٍب، يف اب ِب
ّ
ِف يف أي
َّسلَ
ال
َ
ن؟ طريقة
َ
َف م
ن خال
َ
:ك ُّل م
ٌ
َّة
ي
ِ
ٌ ُكلّ
هذه قاعدة
ٍ
ِدعة
االجتماِع واالنتصا . ِر، فقد خالفهم إىل ب
Ini adalah kaidah menyeluruh: siapa pun yang
menyelisihi siapa? Metode salaf dalam aspek apa pun—
dalam aspek berkumpul dan saling menolong—maka ia
telah berpaling kepada bid‘ah.
د أن
َّ
ُ
، ال ب
ِ تعاونٍ
ّ
ٍف، أي
ِ حتال
ّ
، أي
ٍ
ِ لقاء
ّ
ِ اجتماٍع، أي
ّ
أي
َ
َّة
قضي
َّ
ر
ِ
ُق
هذا، قبل أن ن
عند
ٌ
َّسلَف؟ فإنكان له أصل
عند ال
ٌ
من التعاون له أصل
ُ
َسأل: هل هذا النوع
ن
ًّا.
ِدعي
ا ب
َف، صار اجتماع
َّسلَ
ُيالف ال
ُ
ًّا، وإنكان
لَفي
َ
ا س
ِف، صار اجتماع
َّسلَ
ال
ًّاي
وإن مل ا دنيو
ين، صار اجتماع
ّدِ
ق أبمِر ال
يتعل . َّ
Karena itu, sebelum kita menetapkan suatu bentuk
pertemuan, perkumpulan, persekutuan, atau kerja sama,
kita harus bertanya: apakah bentuk kerja sama ini
memiliki dasar dari salaf? Jika iya, maka itu adalah
bentuk pertemuan salafi. Jika tidak, maka itu adalah
pertemuan bid‘ah. Dan jika tidak berkaitan dengan
agama, maka itu adalah pertemuan duniawi.
املعىن
د من أتكيدِ
َّ
ُ
الدنيا واسعة. لكنه هنا ال ب
ُ
الدنيا واسعة، أحكام
ُ
وأحكام
ِ لالجتماِع القائِم على البذِل والنصرةِ والعطاء
ّ
الشرعي .
Hukum-hukum dunia itu luas, sangat luas. Namun di sini
kita harus menegaskan makna syar‘i dari kebersamaan
yang dibangun atas dasar pengorbanan, pertolongan,
dan pemberian.
يب
ُّ
ب لنفسه
حي ُّ
ُ
ب ألخيه ما
حي َّ
ُ
دكم حىت
ُ
وهلذا قال الن صلى الله عليه وسلم أح
ُ
ؤمن
ُ
: »ال ي .«
Karena itu, Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: “Tidaklah salah seorang
dari kalian benar-benar beriman hingga ia mencintai
saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.”
ا بواج ِب
الثانية، قال: فمنكان قائم
ِ
يف الصفحة
ُف فائدة
ِ
ّ
هنا ذكر املصن
ٌ
َ حبقوقه. هذه قاعدة
ِ مؤمن، ووجب على املؤمن أن يقوم
ّ
ا لكل
اإلميان،كان أخ
كبرية.
Di sini penulis menyebutkan satu faedah dalam halaman
kedua. Ia berkata: “Barang siapa menjalankan kewajiban
iman, maka ia adalah saudara bagi setiap mukmin, dan
wajib bagi seorang mukmin untuk menunaikan hak
saudaranya.” Ini adalah kaidah besar.
ِ املؤمنني
ّ
خ لكل
ٌ
ِ الصحي ِح، فهو أ
ّ
الشرعي
بواج ِب اإلميانِ
ٌ
ن هو قائم
َ
ك ُّل . م
Siapa pun yang menegakkan kewajiban iman yang benar
secara syar‘i, maka ia adalah saudara bagi seluruh orang
beriman.
؟ ما
ِ
َّة
اإلسالمي
ِ
وة
األخَّ
؟ ما هو مبدأُ
ِ
َّة
اإلمياني
ِ
وة
األخَّ
زوا معي: ما هو مبدأُ
هلذا، رّكِ
ها فقط
ُ
نطلق
ُ
ها وم
مبدأُ
ُ
َّة
الشرعي
ُ
وة
ها؟ أحسنت. األخَّ
ُ
ها؟ ما هو بدايت
ُ
هو أساس
ُّ
ن الشرعي
ُ
ماذا؟ ماذا؟ اإلميا .
Karena itu, perhatikan baik-baik: apa dasar dari ukhuwah
iman? Apa dasar dari ukhuwah Islam? Apa fondasi dan
permulaannya? Jawabannya tepat: ukhuwah syar‘iyyah
itu dasarnya dan titik tolaknya hanya satu: iman yang
benar secara syar‘i.
ِب. قال: أان
َث يف هذا البا
، فقد أحد
اإلميانِ
َ
غري
ِ
وة
خَّ
األُ
َ
نطلق
ُ
ن جعل م
َ
فم
َّسب. والثاين يقول: البلد. والثالث يقول: حبس ِب بع ِض
الن
ُ
عندي املنطلق
ب الفالين
ُ
األمساء. والرابع يقول: احلز .
Maka barang siapa yang menjadikan selain iman sebagai
titik tolak ukhuwah, maka sungguh ia telah mengada-ada
dalam perkara ini. Ada yang berkata: “Ukhuwah saya
berdasarkan garis keturunan.” Yang lain berkata:
“Berdasarkan tanah air.” Yang lain lagi berkata:
“Berdasarkan nama kelompok.” Yang lainnya berkata:
“Berdasarkan partai tertentu.”
ًّا
ُ كماذا؟ ليس شرعي
. ا فاملنطلق
نقول: إذ
Maka kita katakan: kalau begitu, landasan ukhuwah itu
bukanlah syar‘i.
ِ
ّ
ا لكل
،كان أخ
ا بواج ِب اإلميانِ
هذه الفائدة؟ قال: فمنكان قائم
ٌ
واضحة
مؤمن.
Jelas faedah ini? Penulis berkata: “Barang siapa yang
menegakkan kewajiban iman, maka ia adalah saudara
bagi setiap mukmin.”
ما
ت اإلميانِ
ُ
. ومرادفا
بيننا فقط ماذا؟ فقط إىل اإلميانِ
ِ
العالقة
ُ
وهلذا، موجب
ُ
منه يف اإلسالم؟ التقوى، اإلحسان، أهل
ُ
، أو املعاين القريبة
هي؟ اسم اإلميانِ
. انتبهوا
ت اإلميانِ
ُ
السنة. أليسكذلك؟ هذه مرادفا .
Oleh karena itu, dasar hubungan antara kita hanyalah
apa? Hanyalah iman. Dan apa saja sinonim dari iman?
Nama lain dari iman, atau makna-makna yang
berdekatan dengannya dalam Islam: takwa, ihsan, Ahlus
Sunnah. Bukankah begitu? Itulah sinonim-sinonim iman.
Perhatikan baik-baik!
الزوا ِج يكون يف احملكمة،
ُ
، عقد
ُ
وج
َّ
ا تتز
َّ
َت مل
دكم؟ أن
ُ
عق
َ
بينكم اآلن، أين
ُ
قد
َ
الع
؟
. وما هو حم ُّل العقدِ
ِ
ه؟ يف السماء
ُ
قد
َ
اآلن بيننا، أين ع
ُ
أليسكذلك؟ العقد
ُ
القلب.
Perjanjian (ikatan) di antara kita sekarang—di mana
perjanjiannya? Ketika engkau menikah, akadnya terjadi di
pengadilan, bukan? Tapi akad (perjanjian) antara kita
sekarang, di mana letaknya? Di langit. Dan tempat akad
itu di mana? Di dalam hati.
ط العقدِ
ُ
، وشر
ُ
القلب
، وحم ُّل العقدِ
ُ
َّسماء
ْه ال
ت
َ
قد
َ
الذي بيننا اآلن، ع
ُ
نتبهوا، العقد
َ
آخر
ُّي عقدٍ
. وأ
ِ
ُّ يف املؤاخاة
الشرعي
ُ
ن. هذا هو العقد
ُ
، وهو: اإلميا
ٌ
واحدة
ٌ
كلمة
ا ماذا؟ ابط ال
عقد
َُ
عتب
ُ
ي .
Perhatikan baik-baik: akad (ikatan) antara kita ini
disahkan oleh langit, tempatnya di hati, dan syarat akad
ini hanya satu kata: iman. Inilah akad syar‘i dalam
ukhuwah. Dan setiap akad lain selain ini, maka itu adalah
akad yang batil.
ن
ُ
تكو
ُ
األخرية
ُ
، واحملاضرة
تعبة
ُ
ن م
ُ
األوىل تكو
ُ
ا احملاضرة
.ُ دائم
: هذا العقد
ُ
عيد
أُ
،
َّكزةٍ
ر
ُ
م
ِ
، ويف األخرية
َّكزةٍ
ر
ُ
م
ِ
ٍت يف البداية
، فأان ال أدري، هللا أييت مبوضوعا
تعبة
ُ
م
َّم . لوين
فتح
Saya ulangi: inilah akad itu. Biasanya, kuliah pertama
melelahkan, dan kuliah terakhir juga melelahkan. Saya
sendiri tidak tahu, tetapi Allah menjadikan tema di awal
padat, dan tema di akhir pun padat—maka bersabarlah
kalian.
العلِم فيما
ُ
يقولون: مثرة
ُ
لكن أنتم جئتم هنا للرتكيز. امسعوين إخواين، العلماء
منه
ُ
ُستصعب
ي .
Namun kalian datang ke sini untuk fokus. Dengarkan
saya, saudara-saudaraku. Para ulama berkata: Buah dari
ilmu itu terdapat dalam hal-hal yang sulit dipahami.
ما وأنتم تسمعون، وواضح، مث تنصرفون، ما راح
ًّ
ا عا
مكالم
َّ
يعين اآلن ممكن نتكل
مٍل، الزم
إبذن هللا ما هو؟ ما حيتاج إىل أتُّ
ُ
َّافع
الن
ُ
ا. الكالم
تستفيدون شيئ
ًّاي
ا قو
وتركيز
عالية
َّة
ِ
َّم . لون، يعين أريد مه
تتح
Artinya, sekarang kita bisa saja bicara hal-hal umum,
kalian dengarkan dan paham, lalu kalian pulang dan tidak
mendapat manfaat. Ilmu yang bermanfaat itu—dengan
izin Allah—apa? Yang butuh renungan. Kalian harus
bersabar. Saya butuh semangat tinggi dan fokus yang
kuat.
، واضح؟ أين حم ُّل العقد؟
ِ
ه؟ يف السماء
ُ
الذي بيننا، أين عقد
ُ
السؤاَل: العقد
ُ
أعيد
ُ يف األرض
َد
عق
ُ
اليت ت
ِ
ه؟ اإلميان. فك ُّل العقود
ُ
يف القل ... ِب، ما هو شرط
Saya ulangi pertanyaannya: akad yang mengikat kita—di
mana letaknya? Di langit. Jelas? Tempat akadnya di
mana? Di hati. Apa syarat akad itu? Iman. Maka setiap
akad yang dibuat di bumi...
، قال
ص القرآنِ
ُّ
.ٌ ن
ٌ ابطلة
قود
ُ
ب، ع
ُ
ز
ُّ
ح
َّ
والت
ُ
صب
ُّ
ع
َّ
ها: الت
ُ
ها: األحزاب، وشرط
ُّ
وحمل
تعاىل
ُ
ْ هللا – انتبهوا لآلية – ،
ُكم
ْ
ي
َ
و
َ
َْ َني أَخ
وا ب
ُ
ح
ِ
ْصل
َأَ
ٌ﴾، ف
ة
َ
ْو
ِخ
وَن إ
ُ
ن
ِ
م
ْ
ؤ
ُ
منَا الْم
َِّ
: ﴿إ
وَن
ُ
َمح
ْ
ر
ُ
ت
ْ
ُكم
َّ
ل
َ
لَع
َ
وا ا ََّّلل
ُ
ق
ات َّ
َ
و .
Tempat akad-akad yang batil itu ada dalam partai-partai
atau kelompok, dengan syarat utamanya adalah
fanatisme dan pengelompokan. Itu semua adalah ikatan
yang batil. Sementara itu, Al-Qur’an memberikan
petunjuk yang jelas: “Sesungguhnya orang-orang yang
beriman itu bersaudara. Maka damaikanlah antara dua
saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar kalian
dirahmati.”
وَن
ُ
ن
ِ
م
ْ
ؤ
ُ
منَا الْم
َِّ
"إ
، بل قال:
"ٌ
ة
َ
ْو
ِخ
وَن إ
ُ
م
ِ
ل
ْ
ُس
منَا الْم
َِّ
"إ
ال، الحظوا أن هللا مل يقل:
أو
بىن إال على اإلميان. فالذي ال ميلك اإلميان ال
ُ
َ احلقيقية ال ت
، ألن األخوة
"ٌ
ة
َ
ْو
ِخ
إ
عملت
ُ
يستطيع حتقيق األخوة، ألن األخوة الصادقة من مثار اإلميان. وهلذا است
أد ا هي ماكانت بني
، وهي تفيد التوكيد أبن األخوة املقبولة شرع
منَا"
َِّ
"إ
اة احلصر
أهل اإلميان فقط.
Pertama-tama, perhatikan bahwa Allah tidak berfirman
“Sesungguhnya kaum Muslimin bersaudara”, melainkan
“Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara”.
Karena ukhuwah sejati hanya bisa dibangun di atas dasar
iman. Orang yang tidak memiliki iman tidak akan mampu
mewujudkan ukhuwah, karena ukhuwah yang tulus
adalah buah dari keimanan. Oleh sebab itu,
digunakanlah kata “innamā” yang merupakan alat untuk
membatasi dan menegaskan bahwa satu-satunya
ukhuwah yang sah secara syar‘i adalah ukhuwah yang
terjadi di antara orang-orang yang beriman.
ف بينها، وهذه هي
َّ
َ يف قلوب املؤمنني، فأل
َّة
َ الشرعي
وة
عز وجل األخَّ
ُ
َ هللا
ر
َ
َص
فح
بىن عليها وحدة األمة والتحالف يف سبيل هللا. وهلذا،
ُ
الرابطة الدينية الكبى اليت ت
َْ َني
وا ب
ُ
ح
ِ
ْصل
َأَ
بعد أن قرر هللا األخوة اإلميانية، أمر ابإلصالح بني املتخاصمني: ﴿ف
ُك
ْ
ي
َ
و
َ
وَن أَخ ﴾
ُ
َمح
ْ
ر
ُ
ت
ْ
ُكم
َّ
ل
َ
لَع
َ
وا ا ََّّلل
ُ
ق
ات َّ
َ
ْ﴾، مث أتبعها بقوله: ﴿و
م .
Allah membatasi ukhuwah yang benar hanya pada hati
orang-orang yang beriman, dan Dialah yang menyatukan
hati mereka. Inilah ikatan agama yang menjadi fondasi
persatuan umat dan kerja sama yang diridhai Allah. Oleh
karena itu, setelah menetapkan bahwa orang beriman
adalah bersaudara, Allah langsung memerintahkan untuk
mendamaikan jika terjadi perselisihan di antara mereka.
"Maka damaikanlah antara dua saudaramu" kemudian
diiringi dengan perintah takwa agar memperoleh rahmat:
“Dan bertakwalah kepada Allah agar kalian dirahmati.”
أتملوا الرتتيب: بعد تقرير األخوة، جاء األمر ابإلصالح، مث ربطه ابلتقوى
والرمحة. فدل ذلك على أن األخوة ال تدوم إال ابإلصالح املستمر، ألهنا معرضة
للتنازع واالختالف. واستخدام "الفاء" يف "فأصلحوا" يفيد التعقيب املباشر، أي
إذا حصل خال ٌف يف السعي لإلصالح. ، ال ُيوز الرتدد أو التأخري
Perhatikan susunannya: setelah penetapan ukhuwah,
datanglah perintah untuk melakukan perbaikan (ishlah),
lalu dihubungkan dengan takwa dan janji rahmat. Ini
menunjukkan bahwa ukhuwah tidak akan bertahan
tanpa usaha terus-menerus dalam memperbaikinya. Dan
penggunaan huruf “fa’” dalam “fa-aṣliḥū” (maka
damaikanlah) menunjukkan adanya keharusan segera.
Artinya, jika terjadi perselisihan, tidak boleh ada
penundaan dalam upaya mendamaikan.
، ولكنه
ّ
، مع أن اجلمع أعم
"
ومل يقل "إخوتكم
"
"أخويكم
والالفت أن هللا قال:
قلل من
ُ
ُستهان به، وال ي
ص االثنني، ليدل على أن اخلالف بني اثنني فقط ال ي
خ َّ
ٍ عظيم بدأ من نزاٍع صغري بني اثنني! وهلذا، فاإلصالح
ّ
شأنه. فكم من شر
مطلوب ولو بني فردين فقط.
Menariknya, Allah tidak mengatakan “antara saudarasaudaramu”, tapi “antara dua saudaramu”. Ini
menunjukkan bahwa perselisihan yang terjadi bahkan
hanya antara dua orang saja tidak boleh diremehkan.
Betapa banyak bencana besar yang bermula dari
pertengkaran kecil! Oleh karena itu, upaya perbaikan dan
perdamaian tetap wajib, walaupun hanya antara dua
individu.
"لعلكم تتقون" أو
وَن﴾، ومل يقل:
ُ
َمح
ْ
ر
ُ
ت
ْ
ُكم
َّ
ل
َ
مث ختم هللا اآلية بقوله: ﴿لَع
"ِتتدون"، ألن أعظم أسباب الرمحة هو األخوة اإلميانية والتعاون الشرعي. فاألمة
املرحومة ال تنال الرمحة إال إذا سلكت طريق االجتماع على منهج الصحابة،
ا يفكل عالقة.
الذين جعلوا اإلميان شرط
Kemudian Allah menutup ayat itu dengan kalimat: “Agar
kalian dirahmati”, bukan dengan “agar kalian bertakwa”
atau “agar kalian mendapat petunjuk”. Karena sebab
terbesar datangnya rahmat adalah ukhuwah keimanan
dan kerja sama yang sesuai syariat. Maka umat yang
dirahmati adalah umat yang mengikuti jalan persatuan
sesuai metode para sahabat, yang menjadikan iman
sebagai syarat dalam setiap bentuk hubungan dan
persekutuan.
، قال
ص القرآنِ
ُّ
.ٌ ن
ٌ ابطلة
قود
ُ
ب، ع
ُ
ز
ُّ
ح
َّ
والت
ُ
صب
ُّ
ع
َّ
ها: الت
ُ
ها: األحزاب، وشرط
ُّ
وحمل
تعاىل
ُ
ْ هللا – انتبهوا لآلية – ،
ُكم
ْ
ي
َ
و
َ
َْ َني أَخ
وا ب
ُ
ح
ِ
ْصل
َأَ
ٌ﴾، ف
ة
َ
ْو
ِخ
وَن إ
ُ
ن
ِ
م
ْ
ؤ
ُ
منَا الْم
َِّ
: ﴿إ
وَن
ُ
َمح
ْ
ر
ُ
ت
ْ
ُكم
َّ
ل
َ
لَع
َ
وا ا ََّّلل
ُ
ق
ات َّ
َ
و .
Tempat akad-akad yang batil itu ada dalam partai-partai
atau kelompok, dengan syarat utamanya adalah
fanatisme dan pengelompokan. Itu semua adalah ikatan
yang batil. Sementara itu, Al-Qur’an memberikan
petunjuk yang jelas: “Sesungguhnya orang-orang yang
beriman itu bersaudara. Maka damaikanlah antara dua
saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar kalian
dirahmati.”
وَن
ُ
ن
ِ
م
ْ
ؤ
ُ
منَا الْم
َِّ
"إ
، بل قال:
"ٌ
ة
َ
ْو
ِخ
وَن إ
ُ
م
ِ
ل
ْ
ُس
منَا الْم
َِّ
"إ
ال، الحظوا أن هللا مل يقل:
أو
بىن إال على اإلميان. فالذي ال ميلك اإلميان ال
ُ
َ احلقيقية ال ت
، ألن األخوة
"ٌ
ة
َ
ْو
ِخ
إ
عملت
ُ
يستطيع حتقيق األخوة، ألن األخوة الصادقة من مثار اإلميان. وهلذا است
أد ا هي ماكانت بني
، وهي تفيد التوكيد أبن األخوة املقبولة شرع
منَا"
َِّ
"إ
اة احلصر
أهل اإلميان فقط.
Pertama-tama, perhatikan bahwa Allah tidak berfirman
“Sesungguhnya kaum Muslimin bersaudara”, melainkan
“Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara”.
Karena ukhuwah sejati hanya bisa dibangun di atas dasar
iman. Orang yang tidak memiliki iman tidak akan mampu
mewujudkan ukhuwah, karena ukhuwah yang tulus
adalah buah dari keimanan. Oleh sebab itu,
digunakanlah kata “innamā” yang merupakan alat untuk
membatasi dan menegaskan bahwa satu-satunya
ukhuwah yang sah secara syar‘i adalah ukhuwah yang
terjadi di antara orang-orang yang beriman.
ف بينها، وهذه هي
َّ
َ يف قلوب املؤمنني، فأل
َّة
َ الشرعي
وة
عز وجل األخَّ
ُ
َ هللا
ر
َ
َص
فح
بىن عليها وحدة األمة والتحالف يف سبيل هللا. وهلذا،
ُ
الرابطة الدينية الكبى اليت ت
َْ َني
وا ب
ُ
ح
ِ
ْصل
َأَ
بعد أن قرر هللا األخوة اإلميانية، أمر ابإلصالح بني املتخاصمني: ﴿ف
ُك
ْ
ي
َ
و
َ
وَن أَخ ﴾
ُ
َمح
ْ
ر
ُ
ت
ْ
ُكم
َّ
ل
َ
لَع
َ
وا ا ََّّلل
ُ
ق
ات َّ
َ
ْ﴾، مث أتبعها بقوله: ﴿و
م .
Allah membatasi ukhuwah yang benar hanya pada hati
orang-orang yang beriman, dan Dialah yang menyatukan
hati mereka. Inilah ikatan agama yang menjadi fondasi
persatuan umat dan kerja sama yang diridhai Allah. Oleh
karena itu, setelah menetapkan bahwa orang beriman
adalah bersaudara, Allah langsung memerintahkan untuk
mendamaikan jika terjadi perselisihan di antara mereka.
"Maka damaikanlah antara dua saudaramu" kemudian
diiringi dengan perintah takwa agar memperoleh rahmat:
“Dan bertakwalah kepada Allah agar kalian dirahmati.”
أتملوا الرتتيب: بعد تقرير األخوة، جاء األمر ابإلصالح، مث ربطه ابلتقوى
والرمحة. فدل ذلك على أن األخوة ال تدوم إال ابإلصالح املستمر، ألهنا معرضة
للتنازع واالختالف. واستخدام "الفاء" يف "فأصلحوا" يفيد التعقيب املباشر، أي
إذا حصل خال ٌف يف السعي لإلصالح. ، ال ُيوز الرتدد أو التأخري
Perhatikan susunannya: setelah penetapan ukhuwah,
datanglah perintah untuk melakukan perbaikan (ishlah),
lalu dihubungkan dengan takwa dan janji rahmat. Ini
menunjukkan bahwa ukhuwah tidak akan bertahan
tanpa usaha terus-menerus dalam memperbaikinya. Dan
penggunaan huruf “fa’” dalam “fa-aṣliḥū” (maka
damaikanlah) menunjukkan adanya keharusan segera.
Artinya, jika terjadi perselisihan, tidak boleh ada
penundaan dalam upaya mendamaikan.
، ولكنه
ّ
، مع أن اجلمع أعم
"
ومل يقل "إخوتكم
"
"أخويكم
والالفت أن هللا قال:
قلل من
ُ
ُستهان به، وال ي
ص االثنني، ليدل على أن اخلالف بني اثنني فقط ال ي
خ َّ
ٍ عظيم بدأ من نزاٍع صغري بني اثنني! وهلذا، فاإلصالح
ّ
شأنه. فكم من شر
مطلوب ولو بني فردين فقط.
Menariknya, Allah tidak mengatakan “antara saudarasaudaramu”, tapi “antara dua saudaramu”. Ini
menunjukkan bahwa perselisihan yang terjadi bahkan
hanya antara dua orang saja tidak boleh diremehkan.
Betapa banyak bencana besar yang bermula dari
pertengkaran kecil! Oleh karena itu, upaya perbaikan dan
perdamaian tetap wajib, walaupun hanya antara dua
individu.
"لعلكم تتقون" أو
وَن﴾، ومل يقل:
ُ
َمح
ْ
ر
ُ
ت
ْ
ُكم
َّ
ل
َ
مث ختم هللا اآلية بقوله: ﴿لَع
"ِتتدون"، ألن أعظم أسباب الرمحة هو األخوة اإلميانية والتعاون الشرعي. فاألمة
املرحومة ال تنال الرمحة إال إذا سلكت طريق االجتماع على منهج الصحابة،
ا يفكل عالقة.
الذين جعلوا اإلميان شرط
Kemudian Allah menutup ayat itu dengan kalimat: “Agar
kalian dirahmati”, bukan dengan “agar kalian bertakwa”
atau “agar kalian mendapat petunjuk”. Karena sebab
terbesar datangnya rahmat adalah ukhuwah keimanan
dan kerja sama yang sesuai syariat. Maka umat yang
dirahmati adalah umat yang mengikuti jalan persatuan
sesuai metode para sahabat, yang menjadikan iman
sebagai syarat dalam setiap bentuk hubungan dan
persekutuan.
،
ُّ
ن الشرعي
ُ
، والتعاو
ّ
يف الواقِع الدعوي
ُ
ا؟ نقول: التعامل
َن ماذا شرط
جعلوا اإلميا
واليه بقدِر ذلك،
ُ
يكون حبسب اإلميان. فمن أتى ابإلميان الواجب والكامل، ن
عاديه بقدرها. ومن مجع بني الطاعة واملعصية،
ُ
ومن أتى ابملعاصي والذنوب ن
عاديه على م
ُ
واليه على طاعته، ون
ُ
ن أهل السنة واجلماعة
ُ
عصيته. هذا هو منهج .
Jadi, mereka menjadikan iman sebagai syarat utama. Kita
katakan: dalam konteks dakwah dan kerja sama syar‘i,
seseorang diperlakukan berdasarkan kadar imannya.
Siapa yang membawa iman yang wajib dan sempurna,
maka kita berikan loyalitas kepadanya sebanding dengan
itu. Siapa yang melakukan dosa dan maksiat, kita jauhi
sesuai kadar dosanya. Jika seseorang mencampur antara
ketaatan dan maksiat, kita mendukungnya karena
kebaikannya dan menegurnya karena kesalahannya.
Inilah metode Ahlus Sunnah wal Jamaah.
يف الرابطة
ٍ
لك ُّل فرد
َ
عام
ُ
ٌ حلفظ األخوة اإلميانية: أن ي
عظيمة
ٌ
وهذه قاعدة
هكاملة،
ُ
اإلسالمية حبسب قيامه ابإلميان. فإنكانكامل اإلميان،كانت واليت
ه انقصة. وإن مجع بني احلسنة والسيئة،
ُ
وإنكان انقص اإلميان،كانت واليت
ده على السيئة، ف وجب املدح
ُّ
مندحه على احلسنة، ونر
ُ
إن الرجل قد ُيتمع فيه ما ي
عاديه على شره
ُ
واليه على خريه، ون
ُ
وجب الذم، فن
ُ
وما ي .
Ini adalah kaidah besar untuk menjaga ukhuwah
keimanan: setiap orang dalam ikatan iman Islam harus
diperlakukan sesuai kadar imannya. Jika imannya
sempurna, maka loyalitas kita padanya pun sempurna.
Jika imannya kurang, maka loyalitas kita pun berkurang.
Jika seseorang menggabungkan antara kebaikan dan
keburukan, kita memujinya atas kebaikannya dan
menegurnya atas keburukannya. Karena pada satu orang
bisa terkumpul hal yang layak dipuji dan yang layak
dicela, maka kita bersikap proporsional: dukung
kebaikannya, tolak keburukannya.
ومن مل يلتزم هبذه القاعدة الوسطية، فليس على طريقة السلف. وهلذا، مذهب
ط بني الغلو واجلفاء. ومن خالفه، فقد وقع يف مذاهب
أهل السنة واجلماعة وس ٌ
اخلوارج أو املعتزلة. هذه قاعدة عظيمة حتفظ التوازن يف العالقة اإلميانية، فنتعامل
مع الناس حبسب ما معهم من احلق والباطل، مبيزان دقيق متزن.
Barang siapa tidak berpegang teguh pada prinsip
keseimbangan ini, maka ia bukan di atas jalan para salaf.
Maka dari itu, manhaj Ahlus Sunnah wal Jamaah berada
di tengah—antara yang berlebihan dan yang lalai. Siapa
yang menyelisihinya, maka ia telah jatuh pada pemikiran
Khawarij atau Mu‘tazilah. Ini adalah kaidah agung yang
menjaga keseimbangan dalam hubungan keimanan: kita
bersikap kepada orang berdasarkan kebenaran dan
kebatilan yang ada pada mereka, dengan timbangan
yang teliti dan seimbang.
على الفالسفة، لكن ال
ِ
ّ
حبسناِتم يف الرد
لبعض الفرقكاملعتزلة مثال
ُّ
ر
ِ
ُق
وهلذا ن
مينع ذلك من إنكار بدعهم. فنجمع بني الوالء على احلسنات والباءة من
ّني ِ
ب
ُ
السيئات، وهذا يف ابب التعامل، ال يف ابب الرد والبيان. ألن الرد ُيب أن ي
اخلطأ من غري اعتبار ما معهم من حسنات، إذ املقصود إظهار احلق ودفع
الباطل.
Contohnya, kita akui bahwa kelompok seperti Mu‘tazilah
memiliki jasa dalam membantah para filsuf, namun itu
tidak menghalangi kita untuk mengingkari bid‘ah
mereka. Maka kita menggabungkan antara loyalitas atas
kebaikan mereka dan sikap berlepas diri dari kesalahan
mereka. Ini berlaku dalam konteks muamalah (interaksi),
bukan dalam konteks membantah pemikiran. Dalam
membantah, kita wajib menampakkan kesalahan, tanpa
mempertimbangkan jasa-jasa mereka, karena tujuan
utamanya adalah menegakkan kebenaran dan
membantah kebatilan.
ا سرق،كيف نتعامل معه؟ نقول: هذا
ال فقري
ن رج
ال: لو أ َّ
ويضرب العلماء مثا
الرجل ابٍق يف دائرة الرابطة اإلميانية، ولكن معاملته ال تكونكمعاملة من هو
كامل اإلميان. فال نقول كما قال اخلوارج: إنه كافر مبجرد الكبرية. بل نقول: هو
د، مث
ق للعقوبة بسبب السرقة، ومس قيم عليه احل َّ
ٌّ
مستح
ُ
ق للعطاء ألنه فقري. فن
ٌّ
تح
عطيه من الزكاة. هذه هي عدالة أهل السنة واجلماعة
ُ
ن .
Para ulama memberikan contoh: jika ada orang miskin
mencuri, bagaimana kita memperlakukannya? Kita
katakan: dia tetap berada dalam lingkaran keimanan,
namun perlakuannya tidak sama seperti orang yang
sempurna imannya. Kita tidak mengatakan seperti
Khawarij bahwa ia kafir karena dosa besar. Namun, kita
katakan: ia berhak dihukum karena mencuri, dan
sekaligus berhak menerima bantuan karena
kemiskinannya. Maka kita tegakkan hudud atasnya, lalu
kita beri zakat. Inilah keadilan Ahlus Sunnah wal Jamaah.
عطى من
ُ
ّره وال ي
ُكف
ُقيم عليه احلد، واخلوارج يقولون: ن
أما املرجئة، فيقولون: ال ن
ذم على ما
ُ
دح على ما يستحق املدح، وي
ُ
الزكاة. أما أهل السنة، فيقولون: مي
يستحق الذم. هذه هي القاعدة اليت حتفظ التوازن يف األمة.
Adapun kelompok Murji’ah mengatakan: tidak perlu
ditegakkan hukum atasnya. Sedangkan Khawarij
mengatakan: dia kafir dan tidak berhak menerima zakat.
Sementara Ahlus Sunnah mengatakan: dia dipuji atas
kebaikannya, dan dicela atas kesalahannya. Inilah prinsip
yang menjaga keseimbangan dalam umat.
ًّا
اآلن أنيت إىل سؤال عملي: ما هو الضابط يفكون الفعل أو اللقاء عم ال حزبي
ا؟ اجلواب: إذاكان احلب والبغض فيه مرجعه إىل اإلميان والتقوى، فهو
مذموم
مقبول. أما إذاكان مرجعه إىل النسب أو احلزب أو االسم أو االنتماء،
ٌّ
شرعي
مردود
ٌّ
فهو بدعي .
Sekarang kita masuk pada pertanyaan praktis: apa tolok
ukur bahwa suatu tindakan atau pertemuan tergolong
tindakan hizbiyyah (kepartaian) yang tercela?
Jawabannya: jika cinta dan benci di dalamnya
berlandaskan iman dan takwa, maka itu cinta syar‘i yang
diterima. Tapi jika dasarnya adalah nasab, kelompok,
nama, atau afiliasi, maka itu cinta bid‘ah yang tertolak.
والضابط الثاين: أن تكون النصرة للناس على احلق، ال على ذواِتم أو انتماءاِتم.
ب ألقوال األشخاص أو تقارير اجلماعة. فهذه
ٌ ّ
والثالث: أن يكون هناك تعص
ا
ًّا مذموم
حزبي
ُ
ثالثة أمور إذا اجتمعت، صار العمل .
Tolok ukur kedua: pertolongan (dukungan) kepada
seseorang diberikan karena ia berada di atas kebenaran,
bukan karena siapa dirinya atau kelompoknya. Ketiga:
adanya fanatisme terhadap pendapat pribadi atau
keputusan kelompok. Maka, jika tiga unsur ini
berkumpul, suatu perbuatan menjadi hizbiyyah yang
tercela.
﴾، إمنا يكون الشيء
ٍ
ء
ْ
ِيف َشي
ْ
م
ُ
ْه
ن
ِ
ْ َت م
ا لَس
ع
َ
ي
وا شِ
ُ
َكان
َ
و
ْ
م
ُ
َه
ين
ِ
وا د
ُ
ق
َّ
َر
ف
َ
ين
ذِ
َّ
ن ال
َّ
ِ
﴿إ
ال، إذاكان احلب والبغض فيه يرجع إىل غري
يوصف ابحلزبية بثالث عالمات: أو
ا، إذاكانت النصرة فيه على احلق أو الباطل دون
موجبات اإلميان والتقوى. اثني
متييز. اث ا
ّب ألقواله وتقريراته. هذه الثالثة َتعل العمل حزبي
التعص
َ
د
جِ
ُ
ا، إذا و
لث .
"Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama
mereka dan menjadi bergolongan-golongan, engkau
(wahai Muhammad) tidak termasuk dalam urusan
mereka sedikit pun." Sesuatu disebut sebagai aktivitas
hizbiyah (kepartaian yang tercela) jika memenuhi tiga
ciri: Pertama, kecintaan dan kebencian yang tidak
didasarkan pada iman dan takwa. Kedua, membela orang
atau kelompok tanpa memandang kebenaran atau
kebatilan. Ketiga, fanatisme terhadap pendapat atau
keputusan tokoh atau kelompok. Tiga hal ini menjadikan
sebuah aktivitas tergolong hizbiyah.
ما، ال تعمل على احلزبية، وقد َتد إمام مسجدٍ
يف بلدٍ
كبرية
قد َتد مؤسسة
ّب
قر
ُ
ُقاس بنوع العمل، فقد يكون اإلمام ي
ٍط عملهكله حزيب. احلزبية ال ت
بسي
الناس إليه ال على أساس اإلميان، بل على أساس املال أو النسب أو الوطن.
بعد من يصلي خلف غريه. فهذا إمام متحزب، وإن مل
ُ
فيكرم من يصلي خلفه وي
يكن له مؤسسة أو مجاعة.
Bisa jadi Anda temukan lembaga besar di suatu negara
yang tidak berlandaskan hizbiyah, tapi ada juga seorang
imam masjid sederhana yang seluruh amalnya sarat
dengan kepentingan hizbiyah. Hizbiyah tidak diukur dari
jenis pekerjaan atau besar-lebihnya lembaga. Bisa saja
seorang imam memuliakan orang yang dekat dengannya
karena harta, asal daerah, atau status sosial—bukan
karena iman. Ia menghormati yang shalat di belakangnya
dan mengabaikan yang memilih imam lain. Imam seperti
ini telah menjadi hizbi meski tak memiliki lembaga,
yayasan, atau gelar besar.
ا، فليس الشكل هو
ا شرعي
ّق األمور تطبيق
تطب
أو مؤسسة
وقد َتد جامعة
ا:كل من نظر إىل األشياء على أهنا وسائل
ا يسري
املعيار. هلذا أذكر لكم ضابط
ا
ا. وكل من جعل الوسيلة غاية صار حزبي
حمضة ال يكون حزبي .
Sebaliknya, ada universitas atau lembaga yang
menjalankan prinsip-prinsip secara syar‘i. Maka bentuk
lahir bukan ukuran. Saya akan berikan satu kaidah
sederhana: Barang siapa yang memandang berbagai hal
sebagai alat untuk mencapai ridha Allah, maka ia tidak
hizbi. Tapi siapa yang menjadikan sarana sebagai tujuan
utama—itulah orang hizbi.
فمن اعتب "اجلامعة" أو "االجتماع" أو "الدورة" وسيلة لرضا هللا، فهو على
اجلادة. أما من قال: ال تكون على اجلادة إال إذا حضرت هذه الدورة، أو
،
التحقت هبذه اجلامعة، أو شاركت يف هذا اللقاء، فهذا جعل الوسيلة غاية
ا
فصار حزبي .
Jika seseorang menganggap kuliah, pertemuan, atau
pelatihan hanya sebagai sarana menuju ridha Allah,
maka ia berada di atas jalan yang lurus. Namun jika ada
yang berkata, "Kamu tidak akan berada di jalan yang
lurus kecuali ikut pelatihan ini, atau kuliah di lembaga
ini," maka ia telah menjadikan sarana sebagai tujuan
akhir—dan itulah ciri hizbiyah.
هلذا ال ُيوز الطعن يف املؤسسات اخلريية أو املراكز الدعوية ألخطاء فردية. بعض
ُكرم يتهم املؤسسةكلها ابحلزبية. وهذا ليس من
دم أو مل ي
قَّ
ُ
الناس إذا مل ي
اإلنصاف، بل قد يكون حزبيته الشخصية أشد من حزبية املؤسسة نفسها.
Karena itu, tidak diperbolehkan mencela lembaga
dakwah atau yayasan amal hanya karena kesalahan
individu di dalamnya. Ada orang yang jika tidak dilibatkan
atau dihormati, langsung menuduh seluruh lembaga itu
hizbi. Ini jelas tidak adil. Bisa jadi hizbiyah dalam dirinya
jauh lebih parah daripada hizbiyah yang dituduhkannya.
ا
شدد يف هذا الباب ألن اخلطأ فيه يشبه خطأ اجلاهلية. أن تنشئ اجتماع
ُ
حنن ن
ا ابحلزبية وهو ليسكذلك
ا شرعي
ا، أو أن تصف عم ال علمي
يكون حزبي —
كالمها خطر. التحزب طريقة من طرق اجلاهلية.
Kita mengingatkan dengan tegas dalam masalah ini
karena kesalahan di dalamnya serupa dengan kesalahan
jahiliyah. Mendirikan pertemuan yang bersifat hizbi
adalah kesalahan. Tapi menuduh majelis ilmu yang lurus
sebagai hizbi juga sebuah kesalahan besar. Keduanya
mirip dengan perilaku jahiliyah. Hizbiyah adalah salah
satu bentuk fanatisme jahiliyah.
ِ﴾ وهي
َّة
ي
ِ
ل
ِ
اه
َ
ا ْجل
َ
َّة
ي
وقد ذكر هللا يف القرآن ثالث صفات للجاهلية: ﴿ َمحِ
ِ﴾ وهي حتكيم
َّة
ي
ِ
ل
ِ
اه
َ
ا ْجل
َ
ْكم
ُ
َح
ِ﴾ وهي سوء الظن، و﴿أَف
َّة
ي
ِ
ل
ِ
اه
َ
ن ا ْجل
التعصب، ﴿ظَ َّ
غري شرع هللا. علينا احلذر من هذه الصفات يف أحكامنا ومواقفنا.
Allah menyebut dalam Al-Qur’an tiga bentuk sikap
jahiliyah: (1) Hamiyyah al-jāhiliyyah – fanatisme
membabi buta, (2) Dẓanna al-jāhiliyyah – prasangka
buruk yang sembrono, dan (3) Hukma al-jāhiliyyah –
membuat keputusan tidak berdasarkan hukum Allah.
Maka dalam segala sikap dan penilaian kita, harus sangat
hati-hati agar tidak terjatuh dalam salah satu dari tiga
bentuk ini.
ن
ِ
ّ
ُكم م
ا
َ
ن
ْ
لَق
َ
َّان خ
ِ
إ
ُ
َّاس
ا الن
َ
ه
ُّ
أَي
َ
مث ختم الشيخ الكالم بفائدة من آية عظيمة: ﴿اي
ْ﴾. هذه
ُكم
ا
َ
ْق
أَت
ا ََّّللِ
َ
ند
عِ
ْ
ُكم
َ
م
َ
ْكر
ن أَ
َّ
ِ
وا، إ
ُ
ف
َ
ار
َ
ع
َ
ت
ِ
ل
َ
ل
ِ
ائ
َ
ب
َ
ق
َ
و
واب
ُ
شع
ُ ْ
ُكم
ا
َ
ْلن
َ
ع
َ
َج
ٰ و
َى
نث
أُ
َ
ذََكٍر و
م العالقات اإلنسانية إىل ثالث: نسبي
ِ
ّ
ُقس
اآلية ت ة، عرفية، ودينية.
Syaikh mengakhiri dengan faedah besar dari satu ayat:
"Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian
dari laki-laki dan perempuan, dan menjadikan kalian
bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar saling
mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara
kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa." Ayat ini
membagi hubungan antar manusia menjadi tiga jenis:
hubungan nasab (keturunan), hubungan sosial
(pergaulan), dan hubungan iman (agama).
العالقة النسبية هي ما يكون من األبناء واألحفاد، والعالقة العرفية ما يكون من
الشعوب والقبائل والبلدان، والعالقة الدينية ما يكون ابإلميان والتقوى. مىت نقع
يف احلزبية؟ إذا تفاخران ابألنساب، أو تفاضلنا ابألمساء العرفية. أما إذا جعلنا
التفاضل ابلتقوى، فنحن على اجلادة.
Hubungan nasab adalah relasi karena keturunan.
Hubungan sosial adalah karena negara, suku, profesi.
Hubungan iman adalah karena iman dan takwa. Kapan
kita jatuh ke dalam hizbiyah? Jika kita saling
membanggakan nasab, atau merasa lebih unggul karena
identitas sosial. Namun jika tolak ukur keutamaan adalah
takwa, maka kita berada di atas jalan yang lurus.
فاستقيموا على األمساء النسبية للتواصل، وعلى األمساء العرفية للتعارف، وعلى
األمساء الدينية للتفاضل. وال تتفاخروا إال ابلتقوى، كما قال النيب صلى هللا عليه
وسلم: ال فضل لعريب على أعجمي إال ابلتقوى.
Maka jadikanlah nama-nama berdasarkan nasab sebagai
sarana menjalin hubungan, nama-nama sosial sebagai
sarana perkenalan, dan nama-nama agama sebagai
sarana untuk berlomba dalam kebaikan. Janganlah
berbangga diri kecuali dengan takwa, sebagaimana sabda
Nabi صلى الله عليه وسلم:” Tidak ada keutamaan orang Arab atas non-Arab
kecuali dengan takwa.”
Semoga bermanfaat
Zaki Rakhmawan Abu Usaid