Kajian bersama
Ustdz Dr.Ridho Abdillah lc.MA
Di Masjid Islamic center Masjid Al Muttaqin
------------------------------------------------------------------------
SOLUSI MENGHADAPI KEGAGALAN
Ketidak berhasilan adalah sifat awal sejak nabi Adam diciptakan jadi gagal merupakan sifat manusiawi selalu melekat
Namun kegagalan adalah momentum keberhasilan apabila tanpa malas dan putus asa
Kegagalan yg tidak disikapi dengan positif inilah yg menyebabkan kerugian besar pada diri kita yang menumbuhkan sifat pesimis apatis terhadap Rahmat Allah, maka perlu merancang kegagalan.
Rasulullah telah menyampaikan:
1. Orang mukmin yang imannya kuat dengan tauhid karena selalu berhuznudhon pada Allah Hadits #1435
2. وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي ، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ، ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي ، وَإِنْ ذَكَرنِي فِي مَلَأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 6970 dan Muslim, no. 2675]
Maka bila hamba berprasangka buruk maka itu yang akan didapat dan merupakan dosa besar.
Namun husnudzon jangan dijadikan alasan untuk berleha2 bermalas malasan namun setiap orang husnudzon pada Allah pasti akan beramal terbaik
Mukmin yg kuat : tekad bulat dalam menjalankan perkara duniawi namun bersamaan itu cita2 tertinggi untuk menggapau akhirat.
Apabila kita akan sukses di dunia apabila orientasi kita adalah akhirat karena awal kegagalan adalah yg menjadi budak dunia
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda,
الْمُؤْمِنُ الْقَوِىُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِى كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلاَ تَقُلْ لَوْ أَنِّى فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا. وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: ‘Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.’ Akan tetapi hendaklah kau katakan: ‘Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi.’ Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu setan.”
2. Percaya diri dan profesional
وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.(QS. Ali Imran:139)
Oleh karena itu kita wajib percaya diri untuk menjadi kuat baik perkara dunia maupun akhirat
Namun kita tidak boleh over percaya diri karena akan terjebak dengan ujub yang merupakan salah satu perkara yg menghancurkan diri
Orang2 terkaya didunia adalah orang kafir namun kita tidak boleh berkiblat pada mereka adalah budak dunia dan akan gagal dimasa datang
3. Optimis terhadap hal yg bermanfaat
Kita harus mengerjakan semua perkara akhirat dengan serius dan dilandasi dengan ikhsan.
4. Meminta pertolongan pada Allah
Bila kita ingin sukses maka mohonlah pertolongan Allah, tanpa pertolongan Allah kita tidak akan dapat beribadah pada Allah
5. Ridho Menerima takdir yang Allah berikan
Kunci sukses adalah menerima takdir dengan lapang dada dengan penuh kesabaran.
Sikap tidak ridho menjadikan kita tidak bahagia dan sedih.
Kunci sukses adalah ridho terhadap takdir allah dengan penuh kesabaran dan orang yang paling dicintai Allah adalah yang penuh dengan ujian.
Dari Mush’ab bin Sa’id -seorang tabi’in- dari ayahnya, ia berkata,
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً
“Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
« الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِىَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِى عَلَى الأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ »
“Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.”
Sumber https://www.facebook.com/photo?fbid=127374509695686&set=a.105171021916035