Catatan singkat Faedah Kajian bersama ustadz Dr. Firanda Andirja MA.Agar Hidup Ini Lebih Bermakna


Catatan singkat Faedah Kajian bersama ustadz Dr. Firanda Andirja MA.

Agar Hidup Ini Lebih Bermakna

Setelah mengucap syukur kepada Allah Subhanahu wata'ala dan bershalawat kepada Rasulullah, kemudian beliau menyampaikan bahwa:

-Hidup kita sangatlah singkat, dengan segala amalan yg kita lakukan.
-Malaikat senantiasa mencatat semua amal perbuatan kita, baik catatan berupa kataatan maupun kemaksiatan.
-Dan catatan selesai ketika kita sdh meninggal dunia, kemudian catatan akan dibuka pada hari kiamat.

-Apakah kita ingin catatan kita jelek, sia2 dan tidak bermanfaat.?
-Apakah waktu kita akan kita habiskan dengan bermedsos saja, sementara org lain sibuk dg al qur'an..?
-maka marilah instrospeksi diri kita sebelum Allah memanggil kita

Kiat2 agar hidup bermakna dan tidak sia2 :
*1. Selalu   niatkan segala  kegiatan krn Allah subhanahu wata'ala (baik untuk ibadah maupun untuk urusan dunia)*
    - Karena waktu kita untuk duniawi lebih banyak daripada untuk urusan ibadah kpd Allah, maka jangan sia2 kan kegiatan atau aktivitas dunia dengan tanpa meniatkan karena Allah ta'ala.
     Contoh : 
      - Katika suami menyupi istrinya, maka niatkanlah karena Allah taala, maka suapan kepada istri adalah pahala.
      - Kapan terkhir menyuapi istri2 kita..?

Muadz bin jabal : "Saya berharap pahala pada tidurku, seperti pahala shalat malamku"

- niatkan bekerja karena Allah ketika mencari nafkah untuk anak dan istri, maka   akan menjadi pahal, jk tidak diniatkan karena Allah, maka akan mjd perbuatn yg mubah saja dan tdk berpahala.
-  ibu2 ketika menyapu dan membesihkan rumah, maka niatkan karena Allah ta'ala & mk akan mjd pahala

*2. Gunakanlah kakayaan untuk Allah taala.*
"carilah akhirat dengan dunia yg Allah berikan kepadamu"
- Gunakan kekayaan, jabatan, tenaga , kecerdasan untuk akhirat
- sebaik2 nya harta adalah yg dimiliki orang shaleh yg digunakan untuk ketaatan dan akhiratnya
- *"pedagang yg jujur dan amanah akan mencapai kedudukan yg tinggi karena kejujurannya"*
 
*3. Kurangi kegiatan yg tdk bermanfaat*
- Kurangi relasi dan perkuat relasi dengan Allah
- Rasulullah bersabda : *"Diantar ke elokan islam seseorang adalah dia meninggalkan yg bukan urusannya"*
- tidak usah terlalu banyak pingin tahu urusan orang.
Pernah disampaikan oleh syaikh sholeh alu syaikh kepada ustadz Firanda : *"ketika kita pergi dengan seseorang kmd teman kita tersebut ditelp dan kemudian dia marah2, mk tdk usah bertanya knp dia marah"*

*4. Hidup kita harus dg target supaya kita terpacu untuk menyelesaikannya. Disiplin dalam menjalankan jadwal.*
Target molor karena kita malas 
Syaikh Abdul Razaq :
 - ktk sudah tet jadwal ngajar beliau sdh dikelas bahkan sebelum murid2nya masuk kelas
- bahkan ketika waktunya selesai mk hrs selesai, untuk memberikan kesempatan kepada muridnya istirahat, dan mepersiapkan untuk pelajaran berikutnya
- kalo janjian telat maka di tinggal
- jangan biarkan org lain menunggu kita

*5. Skala prioritas*
- pilih amalan2 yg terhebat sesuai kemampuan kita
Contoh : 
- berbakti kepada org tua lbh baik drpd jihad
- cerdas memilih amalan salah stunya adalah dengan berbakti kepada org tua 

Syaikh Abdul Razaq bercerita ttg seseorang yang setiap bada asar beliau habiskan waktunya untuk bercengkerama dg ayahnya.
- wanita taat pada suami dan berbakti kepada suami ( tdk perlu shalat sunnah, cukup shalat wajib, tdk perlua puasa sunnah, cukuplah puasa ramadhan, dan berbaktilah kpd suami, mk pilihlah pintu surga yg kau mau)
Banyak wanita masuk neraka karena :
- tidak berbakti kpd suami
- tdk besyukur pd suami
- banyak menuntut kepada suami

*6. Bertauhid kpd Allah, selalu bersandar kepada Allah.*
- Rasullah menceritakan ttg 70 ribu orang yg msk surga tanpa hisab karena mereka bertauhid kpd Allah. 
Karena mereka :
- tdk minta diruqyah, 
- tdk tathayur (tidak merasa sial dengan angka atau melihat burung)
- tdk meminta diobati dg besi panas)
- dan bertawwakal kpd Allah dalam segala urusan.

Ini catatan pribadi, tentunya sangat kurang sekali dengan apa yang disampaikan oleh ustadzuna,  dan jika banyak kekeliruan dan kesalahan, maka sesungguhnya karena kekeliruan yang nyatat.

Wallahua'lam

Magelang, 20 Januari 2023

Ust Nanang Makruf