PERIHNYA BERSABAR AKAN DIGANTI DENGAN MANISNYA BUAH KEIMANAN


 PERIHNYA BERSABAR AKAN DIGANTI DENGAN MANISNYA BUAH KEIMANAN

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ

“Tidaklah seorang diberi (oleh Allah subhanahu wa ta’ala) sebuah pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran.” (Hadits muttafaqun ‘alaih.)

Sabar, bukan hal yang asing. Sekiranya ia dititahkan sebagai sebuah benih, kita seakan susah payah menyemainya. Lembaga yang seharusnya segera merekah setelah benih itu disemai seakan tak kunjung terbelah. Tapi subhanallah, Rabb kita benar-benar penyayang. Dia tak pernah henti mencurahkan kasih sayang-Nya untuk hamba-Nya. Hamba yang enggan mendekat kepada-Nya sekalipun.. Sehebat apapun sebuah cobaan yang Dia takdirkan untuk hamba, pada saat yang sama diikutsertakan-Nya hikmah dan jalan keluar.

Tapi sabar adalah perintah, sekaligus anugerah. Seorang hamba harus berusaha, dan pada saat yang sama wajib memintanya kepada Rabbnya.

أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ

“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu).”

(Al-A’raf : 126)

Doa ini, menyuburkan iman. Seorang hamba, tidak pantas berputus asa atas segala sesuatu yang menimpanya. Sepahit apapun hidupnya, seperih apapun kisah cintanya, haram baginya berputus aja. Orang kafir boleh berputus asa. Tapi tidak bagi seorang mukmin. Karena yang menimpa seorang mukmin itu selalu menakjubkan sepanjang zaman. Ditimpa kemalangan bersabar, dikaruniai kesejahteraan bersyukur..

Allah subhanahu wa ta’ala telah memberi janji-janji yang mulia bagi orang yang bersabar. Di antara janji tersebut ialah orang yang sabar akan dibantu dalam segala urusannya, Allah subhanahu wa ta’ala mencintainya, mengokohkan hati dan kakinya, memberikan ketenteraman, memudahkannya untuk berbuat ketaatan, dijaga dari dosa, ditinggikan derajatnya dan beragam janji mulia dari Allah subhanahu wa ta’ala.

Bahkan, derajat kemuliaan dari Allah subhanahu wa ta’ala dan kepemimpinan dalam agama didapat dengan kesabaran, sebagaimana firman-Nya ta’ala,

وَجَعَلۡنَا مِنۡهُمۡ أَئِمَّةٗ يَهۡدُونَ بِأَمۡرِنَا لَمَّا صَبَرُواْۖ وَكَانُواْ بِ‍َٔايَٰتِنَا يُوقِنُونَ 

“Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (as-Sajdah: 24)

Umar bin Khathab radhiallahu ‘anhu mengatakan, “Kita dapatkan sebaik-baik kehidupan kita dalam kesabaran.”

Buah kesabaran ternyata sebaik-baik kehidupan. Apapun keadaannya. Semoga tercurah untuk kita sekeluarga.. Anak cucu dzuriyat kita.. 

Magelang semilyar kenangan, 26 Oktober 2021

Oleh Abu Ubaidillah Salman Hafidzahulloh