MAU ILMUNYA BAROKAH? JANGAN JADI TUKANG DEBAT DAN PENYEBAR HOAX



MAU ILMUNYA BAROKAH?

JANGAN JADI TUKANG DEBAT DAN PENYEBAR HOAX

Barakallah fikum saudaraku, semoga Allah melimpahkan barokah kepada antum.

Barokah itu sebagaimana yang terdapat di Shohih Al Bukhori no 5639.

 الْبَرَكَةُ مِنَ اللَّهِ
Keberkahan itu dari Allah.

Syaikh Sholih Al Masy'ari Al emiraty hafizhahullah ketika mengajar  di Dubai kajian Kitabul Buyu' dari Shohih Al Bukhori adalah:

ثُبُوتُ الخَيْرِ و نَمَاءُهُ

Tsubutul Khoir wa namaa-uhu

Tetapnya kebaikan dan terus berkembangnya.

عن الأوزاعي رحمه الله قال:
« إِذَا أَرَادَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنْ يَحْرِمَ عَبْدَهُ بَرَكَةَ الْعِلْمِ أَلْقَى عَلَى لِسَانِهِ الْأَغَالِيطَ » .  جامع بيان العلم وفضله لابن عبد البر (2083).

Telah berkata al-Imam Al-Auzai (Abdurrahman bin ‘Amr bin Abi ‘Amr) rahimahullah (wafat th. 157 H)

Apabila Allah ingin untuk mengharamkan seseorang dari kebarokahan ilmu, maka Allah akan berikan pada lisan orang tersebut Al-Agholiith (terjatuh pada kesalahan fatal karena ilmunya tidak jelas).

[Jami’ Bayanil ‘Ilmi Wa Fadhlihi, karya Ibnu ‘Abdil Barr (wafat 463 H), 2/234 no. 2083, cet. Daar Ibn al-Jauzy th. 1427 H].

تعليق الشيخ غبد الرزاق البدر حفظه الله على هذا الأثر بقوله:
الـمـُـرَادُ بِالأَغَالِيْطِ شُذَّاذُ الـمـَسَائِلِ وَصِعَابِهَا عَلىَ وَجْهِ التَّعَنُّتِ وَالتَّكَلُّفِ، وَسُوْءِ القَصْدِ بِالأَسْئِلَةِ مِمَّا يُثِيْرُ الشُّكُوْكَ فَيَكْثُرُ الْجَدَلَ وَتَزِيْدُ الخُصُوْمَاتِ، وَمَنْ قَصَّرَ هِمَّتَهُ عَلَى تَتَّبُعِ شَوَّاذِ الـمَسَائِلِ، وَلَمْ تَكُنْ لَهُ هِمَّةٌ فِي الفَهْمِ عَنِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ نَفْسَ الـمُرَادِ وَعِلْمِ حُدُوْدِ مَا شَرَعَ الـمُثْمِرُ لِلْعَمَلِ فَقَدْ أَضَاعَ وَقْتَهُ وَحُرِمَ بِرَكَةُ الْعِلْمِ.

  Syaikh Abdur Razzaq Al-Badr hafidzahullah memberi penjelasan yang berkaitan dengan perkataan tersebut:

Yang dimaksud dengan Al-Agholiith adalah senantiasa condong kepada pendapat yang ganjil (syadz – melawan dengan yang lebih kuat keshohihannya) dan hal-hal yang sulit dengan penuh takalluf (membebani diri), serta memiliki tujuan yang buruk setiap kali bertanya, dimana pertanyaan-pertanyaannya mengandung provokasi yang membimbangkan (orang lain), gemar berdebat dan selalu mencari-cari permusuhan.

Dan barang siapa yang semangatnya terbatasi pada mengikuti hal-hal yang ganjil (syadz) tersebut, tidak akan memiliki semangat untuk memahami tentang Allah dan Rasul-Nya dengan metode yang benar dan (tidak memiliki) semangat berilmu yang melahirkan amalan, maka dia telah menyia-nyiakan waktunya dan (pada hakikatnya) dia telah diharamkan oleh Allah dari kebarokahan ilmu.


semoga Allah menjadikan kebarokahan kepada setiap ilmu yang kita pelajari dan diberikan kemudahan untuk mengamalkan dan mendakwahkannya dengan hikmah lagi kelembutan. Dan semoga Allah menjaga kita dan menjauhkan kita dari ketidak barokahan ilmu.

Semoga bermanfaat
📝 Ustadz Zaki Rakhmawan Abu Kayyisa hafizhahullah

Gambar: Pixabay.com
Diberdayakan oleh Blogger.