Puasa BULAN MUHARRAM

بسم الله الرحمن الرحيم

Puasa BULAN MUHARRAM

📜Puasa Asyura ini dilakukan pada hari ke-10 pada bulan Muharram dan afdhol jika ditambahkan pada hari ke-9nya .

✅Berikut beberapa keutamaan puasa Asyura 10 muharram:

 Puasa di bulan Muharram adalah sebaik-baik puasa.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163).

Muharram disebut syahrullah yaitu bulan Allah, itu menunjukkan kemuliaan bulan tersebut. Ath Thibiy mengatakan bahwa yang dimaksud dengan puasa di syahrullah yaitu puasa Asyura. Sedangkan Al Qori mengatakan bahwa hadits di atas yang dimaksudkan adalah seluruh bulan Muharram. (Lihat Tuhfatul Ahwadzi, 2: 532.)
Imam Nawawi rahimahullah berkata bahwa bulan Muharram adalah bulan yang paling afdhol untuk berpuasa. (Lihat Syarh Shahih Muslim, 8: 50)

Hadits di atas menunjukkan keutamaan puasa di bulan Muharram secara umum, termasuk di dalamnya adalah puasa Asyura.

 Puasa Asyura menghapuskan dosa setahun yang lalu, dalilnya :
Dari Abu Qotadah Al Anshoriy,dia berkata,

وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ

“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, ”Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa ’Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ’Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162).

Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan, yang dimaksudkan pengampunan dosa di sini adalah dosa kecil sebagaimana beliau penerangkan masalah pengampunan dosa ini dalam pembahasan wudhu. Namun diharapkan dosa besar pun bisa diperingan dengan amalan tersebut. Jika tidak, amalan tersebut bisa meninggikan derajat seseorang. (Lihat Syarh Shahih Muslim, 8: 46)

 Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam mempunyai  keinginan berpuasa pada hari kesembilan muharram (tasu’ah)

👓Ibnu Abbas radhiyallahu ’an huma berkata bahwa ketika Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam melakukan puasa hari ’Asyura dan memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya, pada saat itu ada yang berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى.

“Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashrani.” Lantas beliau mengatakan,

فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ – إِنْ شَاءَ اللَّهُ – صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ

“Apabila tiba tahun depan –insya Allah (jika Allah menghendaki)- kita akan berpuasa pula pada hari kesembilan.” Ibnu Abbas mengatakan,

فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّىَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-.
“Belum sampai tahun depan, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam telah meninggal dunia.” (HR. Muslim no. 1134)

Anjuran untuk menambah hari ke 9 muharram dijelaskan oleh Imam Nawawi rahimahullah, 

قال بعض العلماء : ولعل السبب في صوم التاسع مع العاشر ألا يتشبه باليهود في إفراد العاشر . وفي الحديث إشارة إلى هذا

Sebagian para ulama berkata bahwa maksudnya melakukan puasa sembilan dan sepuluh Muharram adalah untuk menyelisihi orang Yahudi yang cuma berpuasa  tanggal 10 Muharram saja. Itulah yang ditunjukkan dalam hadits di atas. (Lihat Syarh Shahih Muslim, 8: 14)

Semoga bermanfaat barakallahu fikum

🍫 Ustadz Zaki Abu Kayyisa hafizhahulloh

gambar pixabay.com
Diberdayakan oleh Blogger.