Bersyukur itu Sebuah Kewajiban Tak Bertepi

Bersyukur itu Sebuah Kewajiban Tak Bertepi
Bersyukur itu Sebuah Kewajiban Tak Bertepi

Alhamdulillah di kota magelang inSya Allah kita sudah terbiasa hidup "Byar Pet"  Tanpa Ada keluh kesah karena memang adanya seperti itu.

Bersyukurlah ikhwan al Ahibaa

Bayangkan kemarin  lihat dengan mata kepala sendiri, kepanikan yang luar biasa dari sebagian warga DKI karena sebab NO LIGHT NO INTERNET.

Sebagian besar mereka mengungsi ke hotel, mall mall dan tempat keramaian yang ada genset listriknya. Seluruh jalanan macet ramai di penuhi oleh kendaraan "pengungsian".

Rezeki Allah dibalik itu pun mengalir kepada hamba yang dikehendaki-Nya namun rezeki yang sesungguhnya adalah nilai kesadaran Tentang besarnya limpahan nikmat Allah yang wajib disyukuri .

Allah ‘Azza wa Jalla  menyatakan, tidaklah perlu mengadzab makhluk, jika mereka bersyukur dan beriman.

مَايَفْعَلُ اللهُ بِعَذَابِكُمْ إِن شَكَرْتُمْ وَءَامَنتُمْ

“Mengapa Allah mengadzab kalian, jika kalian bersyukur dan beriman.” (Qs. An-Nisa: 147)

Allah Ta'ala berfirman:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

“Dan ingatlah ketika Rabb-mu memberitahukan, jika kalian bersyukur niscaya Aku akan tambah bagi kalian. Dan jika kalian kufur, sesungguhnya adzab-Ku itu amatlah berat.” (Qs. Ibrahim: 7)

Benarlah apa yang dikatakan Syaikhi Syaikh Sholih Al Masy'ari hafizhahullah ketika beliau mengawali kajian Syarah Shohih Muslim di Dubai, beliau hafizhahullah mengatakan:

النِّعْمة تُشْعر حِين قُبِضَتْ

Nikmat itu bisa dirasakan ketika dicabut.

Saudaraku ...sungguh Allah masih sayang dan cinta dengan kita dengan anugerah limpahan nikmat Nya yang tak pernah.

Simaklah hadits mulia berikut:
Aisyah radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat (mendapatkan) sesuatu yang dia sukai, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan,

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ
الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ

Alhamdulillahilladzi bi nimatihi tatimmush sholihat] Segala puji hanya milik Allahyang dengan segala nikmatnya segala kebaikan menjadi sempurna.’ Dan ketika beliau mendapatkan sesuatu yang tidak disukai, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan,
Alhamdulillah ala kulli hal] Segala puji hanya milik Allah atas setiap keadaan’.” (HR. Ibnu Majah no. 3803. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini hasan)

Jangan pernah ada lagi keluhan, erangan, putus asa dan suudzon kepada apa saja yang telah Allah berikan.

Ucapkanlah alhamdulillah karena didalamnya terkandung hikmah yang besar 
🔸sebagai perwujudan syukur hamba kepada Rabbnya. 
🔸sebagai perwujudan kekuatan tauhid dari seorang hamba kepada Rabb nya Yang Maha Pengasih.

Semoga bermanfaat
📝 Ustadz Zaki Rakhmawan Abu Kayyisa Hafidzahullah

gambar :pixabay.com